Review 20 Jurnal Analisis Semiotika Ferdinand De saussure

Review 20 Jurnal Analisis Semiotika Ferdinand De saussure




Smart Haryanto 202146500875

Syauqi Aidil Rizki 202146500818


Jurnal 1

Judul : Penerapan Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure dalam Pertunjukan Kethoprak Ringkes 

Objek : Pertunjukan Kethoprak Ringkes

Pendekatan : Analisis kualitatif, dimulai dengan reduksi data hingga membuat kesimpulan.

Analisis : Menunjukkan adanya analisa lima dialog menggunakan analisis penanda-petanda, hubungan dua kosakata dengan analisis in present-in absentia, dan lima dialog lainnya menggunakan analisis poros kombinasi dan poros seleksi.

Kesimpulan :  Penggunaan berbagai kosakata melibatkan sistem tanda dengan semiotika Saussure. Upaya pemaknaan ini bisa dilakukan dalam rangka mengedukasi khalayak umum tentang peran seni pertunjukan bagi masyarakat.


Jurnal 2

Judul :  Analisis Semiotika Strukuralisme Ferdinand De Saussure Pada Film " Berpayung Rindu "

Objek :  Tanda-tanda yang muncul  pada flm Berpayung Rindu

Pendekatan : Metode deskriptif kualitatif karena penjabaran mengenai film tersebut menggunakan analisis semiotika Ferdinand de Saussure yang difokuskan kepada penanda (signifier) dan petanda (signified) yang muncul dari film “Berpayung Rindu”.

Analisis :  Cerita berpusat pada dinamika kehidupan suatu keluarga yang mana menceritakan tentang sepasang suamu istri yang berpisah karena perselingkuhan dan menjadikan seorang anaknya sebagai korban dari perpisahan hingga kurangnya kasih sayang dari seorang ibu.

Kesimpulan :   Berdasarkan hasil analsisis semiotika Ferdinad de Saussure terdapat tanda-tanda yang ditampilkan pada film web series “Berpayung Rindu”. Film ini tidak terlepas dari kemampuan sutradara dalam membaca situasi dan menyesuaikan dengan kondisi zaman.


Jurnal 3

Judul : Analisis Semiotika Ferdinand De Saussere Pada Novel Manjali Dan Cakrabirawa

Objek : Novel Manjali Dan Cakrabirawa

Pendekatan : Metode deskriptif dengan pendekatan semiotika Roland

Analisis : Menunjukkan bahwa temuan signifier dan signified. dalam novel Manjali dan Cakrabirawa karya Ayu Utami menyiratkan pesan tersembunyi tentang sejarah, rahasia, dan misteri.

Kesimpulan :  Kesimpulan dari penelitian ini adalah, bahwa penanda dan petanda merupakan satu kesatuan dari tanda


Jurnal 4

Judul : Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure Sebagai Representasi Nilai Kemanusiaan Terhadap Film The Call

Objek : Film The Call

Pendekatan : Kualitatif dengan paradigma konstruktivis

Analisis : Nilai kemanusiaan yang tampak pada film The Call ini adalah (1) Kepedulian terhadap sesama manusia (2) Rela berkorban demi keselamatan masyarakat (3) Tolong-menolong bekerja sama di tengah kesulitan (4) Menempatkan kepentingan masyarakyat di atas kepentingan pribadi.

Kesimpulan :  Adanya pesan-pesan yang tersembunyi pada film ini. Berdasarkan analisis semiotika Ferdinand De Saussure, terdapat representasi nilai kemanusiaan melalui adegan, dialog dan setting.


Jurnal 5

Judul :  Analisis semiotik ferdinand de saussure pada iklan rokok class mild (act now) tahun 2013 di youtube

Objek : Iklan rokok class mild (act now) tahun 2013

Pendekatan : Metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan analisis semiotika Ferdinand de Saussure

Analisis : Produsen menyelam lebih dalam untuk mendapatkan ide-ide yang out of the box. Mencari cara yang sekiranya mampu menarik perhatian masyarakat dengan iklan yang diatur sedemikian rupa. Bukan hanya itu, menurut (Kurniawan, 2017) iklan rokok lebih mengoptimalkan aspek visual yang mampu memunculkan multitafsir di masyarakat. Selanjutnya, iklan rokok juga sering mengangkat isu-isu sosial yang ada di masyarakat.

Kesimpulan : Iklan rokok merupakan iklan yang unik dan kreatif. Hal tersebut disebabkan karena produsen rokok tidak boleh menunjukkan secara langsung produk rokok mereka, sehingga mereka harus berpikir sekreatif mungkin untuk mengiklankan produk mereka. Iklan  rokok class mild (act now) tahun 2013 menarik untuk dikaji, iklan tersebut menampilkan peradaban masyarakat modern yang dirundung kompleksitas permasalahan hidup.


Jurnal 6

Judul : Analisis semiotika ferdinand de saussure (petanda dan penanda) dalam tradisi angngaru pada suku makassar

Objek : Tradisi angngaru pada suku makassar

Pendekatan : Penelitian kualitatif

Analisis : Sebagai folklor lisan dan sastra lisan, Angngaru melambangkan kesetiaan seorang prajurit kepada rajanya yang disampaikan dalam bentuk sumpah atau ikrar dan disaksikan oleh banyak orang. Pada era sekarang eksistensi tradisi Angngaru dalam masyarakat suku Makassar lebih mengarah pada persembahan pertunjukkan sebagai bentuk rasa hormat pada tamu-tamu tertentu di suatu upacara adat, pesta pernikahan dan pementasan seni yang dilakukan dalam waktu tertentu.

Kesimpulan :  Angngaru merupakan satu dari banyaknya tradisi dalam masyarakat suku Makassar yang hingga saat ini masih dipertahankan dan dilestarikan sebagai sebuah bentuk merawat dan menjaga suatu kebudayaan.


Jurnal 7

Judul : Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure pada Lirik Lagu “Bendera”

Objek : Lagu Bendera

Pendekatan : Metode kualitatif 

Analisis : Dapat dilihat bahwa makna yang tersirat dari lagu bendera, penuh dengan semangat nasionalisme yang menceritakan bagaimana keinginan dari kaum muda untuk menjaga negerinya

Kesimpulan : 1. Bahwa lagu Bendera yang dibawakan band Cokelat, memiliki nilai-nilai Nasonalisme yang tinggi. Lirik yang tajam dan penuh makna tentang kecintaan terhadap Negara dan juga dengan irama lagu yang rock membuat lagu tersebut memiliki semangat Nasionalisme yang tinggi pula. Bait per bait menggambarkan tentang kecintaan terhadap tanah air yang direpresentasikan melalui “Bendera Merah Putih” dimana yang dimaksud adalah Bendera Nasional Republik Indonesia. 2. Bahwa lagu Bendera mengkonstruksi tentang cinta tanah air serta bagaimana menjaganya. Lagu Bendera bukan lagu Nasional, melainkan lagu pop yang liriknya tentang kebangsaan dan cinta tanah air. Lagu tentang semangat kebangsaan yang cukup terkenal namun bukan lagu Nasional sebelumnya juga pernah dibuat oleh musisi pop seperti Gombloh dengan lagu Gebyar-Gebyar.


Jurnal 8

Judul : Analisis Semiotika Saussere Pada Karya Poster Maharani

Objek : Poster Maharani "Save Children"

Pendekatan : pendekatan kualitatif

Analisis : analisis yang di gunakan adalah analisis interpretasi

Kesimpulan :  Berdasarkan analisis sistem penandaan yang terdapat pada poster “Save Children” ini dapat disimpulkan bahwa tanda signifier dan tanda signified cukup jelas pemaknaannya baik dari sisi pesan visual atau pesan verbal yang disampaikan. Secara keseluruhan pemaknaan yang ditangkap dari poster ini berkaitan dengan kebebasan anak-anak.


Jurnal 9

Judul : Makna perdamaian pada lagu deen assalam yang dipopulerkan oleh sabyan gambus (analisis semiotika ferdinand de saussure)

Objek : Lagu deen assalam

Pendekatan : kualitatif dan pendekatan interpretatif.

Analisis : Analisis yang digunakan dalam meneliti makna di balik lirik lagu menggunakan semiotika Ferdinand de Saussure. Dimana metode semiotik ini terdapat tiga unsur yaitu penanda (signifier), petanda (signified), dan signifikasi (signification), ketiga unsur tersebut akan dipisahkan agar mempermudah peneliti melakukan interpretasi terhadap lirik lagu.

Kesimpulan : ahwa makna perdamaian dibalik lirik lagu Deen Assalam yaitu menanamkan sikap toleransi kepada sesama, dengan perasaan cinta, perilaku yang mulia, tutur kata yang baik, saling hormat-menghormati, dan menyebarkan kepada masyarakat luas bahwa Islam cinta perdamaian.


Jurnal 10

Judul : Representasi Pendidikan Karakter dalam Film Surau dan Silek (Analisis Semiotik Ferdinand De Saussure)

Objek : Film Surau dan Silek

Pendekatan : Mengembangkan dua sistem yaitu penanda, pertanda serta makna yang terkandung dan yang ingin disampaikan di dalamnya.

Analisis : Penelitian ini menemukan terdapat representasi pendidikan karakter dalam film surau dan silek, yaitu silek mengajarkan kesimbangan antara emosional question (kecerdasan emosional), spiritual question (kecerdasan spritual), intelegens question (kecerdasan intelejen) dan heart question (kecerdasan hati).

Kesimpulan : Film ini tidak terlepas dari kemampuan sutradara dalam membaca situasi dan menyesuaikan dengan kondisi zaman. Film surau dan silek menampilkan beberapa adegan visual, dan teks yang memeliki makna pembelajaran dan pembentukan karakter terhadap pemuda.


Jurnal 11

Judul : Konstruksi nilai romantisme dalam lirik lagu (analisis semiotika ferdinand de saussure pada lirik lagu "melukis senja")

Objek : sebuah lirik lagu yang dinyanyikan oleh Budi Doremi dengan judul melukis Senja.

Pendekatan : metode atau strategi kualitatif  dengan sifatsifatnya yang spesik, khusus dan berskala lokal.

Analisis : Lirik lagu yang diteliti merupakan lagu ciptaan Budi Doremi yang dinyanyikan oleh dirinya sendiri dengan judul Melukis Senja. Dalam lirik lagu ini penulis menemukan ada beberapa kalimat yang Jadi penanda (signifier) dan petanda (signified). Pada Bait Pertama menceritakan bagaimana seorang kekasih yang hadir dalam setiap waktu dan memberi penghiburan kepada pasangannya di saat mengalami kesedihan dan keputusasaan menjalani hidup.

Kesimpulan : lirik lagu Melukis Senja erat kaitan dengan hubungan romatisme pasangan yang sedang jatuh cinta jika dikaitkan dengan Triangles yang saling berhubungan satu sama lain: Gairah (passion), Keintiman (intimacy) dan komitmen. 


Jurnal 12

Judul : Representasi Kekerasan Non Fisik Pada Film Joker (Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure)

Objek : Film Joker

Pendekatan : Metode kualitatif 

Analisis : Kekerasan non-fisik merupakan salah satu faktor penyebab gangguan mental. Gangguan mental merupakan penyakit yang mempengaruhi emosi, pola pikir, dan perilaku di masa hidupnya. Banyak hal yang bisa menyebabkan terjadinya gangguan mental pada seseorang yaitu peristiwa traumatik seperti kekerasan secara fisik maupun non-fisik, mendapat perlakuan tidak adil oleh lingkungannya, mendapat penindasan, diskriminasi, dan perundungan. Tindakan perundungan atau bullying dalam bentuk kekerasan non fisik dapat menyebakan permasalahan serius yang seharusnya lebih diperhatikan masyarakat seperti depresi, anti sosial, kecemasan, dan lainnya

Kesimpulan : Film ini mengkomunikasikan representasi kekerasan non-fisik yang ditunjukkan melalui beberapa unsur kekerasan non fisik yang ditujukan langsung kepada pemeran utama Joker, yaitu dengan menampilkan penanda dan petanda yang berkaitan dengan kekerasan non fisik di tengah masyarakat, antara lain adalah: (1) Perkataan yang tidak menghargai orang lain; (2) Kata-kata yang merendahkan orang lain; (3) Perlakuan yang tidak adil terhadap orang yang dianggap berbeda dari masyarakat biasanya; (4) Mempermalukan orang lain dengan menunjukkan kekurangan dari orang tersebut; (5) Tidak memberikan kepercayaan kepada seseorang untuk menunjukkan sesuatu. 2) Realita sosial masa kini Walaupun sebetulnya di dunia yang semakin maju ini pendidikan moral dan karakter sudah banyak diterapkan di banyak sekolah, tetapi tetap saja masih banyak kasus perundungan dan perilaku menyakiti perasaan orang lain lewat kekerasan nonfisik yang terjadi di sekolah atau bahkan masyarakat umum. 3) Pengaruh terhadap perilaku anak muda Analisis semiotika mengenai kekerasan non-fisik ini ditujukan untuk mempersuasif mahasiswa agar dapat ikut serta dalam mencegah terjadinya isu kekerasan non fisik yang terjadi seperti di film Joker ini.


Jurnal 13

Judul : Nilai-Nilai Sosial Religius Dalam Film Alangkah Lucunya Negeri Ini (Analisis Semiotik Ferdinand de Saussure)

Objek : Film Alangkah Lucunya Negeri Ini

Pendekatan : Metode kualitatif 

Analisis : Film ini, merupakan film dakwah yang menginspirasi, memperlihatkan nilai-nilai keagamaan. Di dalamnya mengambil genre bernuansa arti pendidikan yang sesungguhnya, sebuah film sama hal nya sebuah foto yang menyimpan simbol dan tanda, menyimpan makna tersurat dan juga makna tersirat.

Kesimpulan :  Pesan nilai sosial yang terdapat dalam film Alangkah Lucunya Negeri Ini yaitu, tolong menolong terhadap teman, tolong menolong terhadap orang yang membutuhkan, mengajarkan berehemat, menabung. 2. Pesan nilai religius yang terdapat dalam film Alangkah Lucunya Negeri Ini yaitu, mengenai tidak putus asa, sabar, shalat, berdo’a, berwudhu, menjaga kebersihan


Jurnal 14

Judul :  Analisis poster video klip lathi : Kajian semiotika Ferdinand De Saussure

Objek :  Poster video klip lathi

Pendekatan : Pendekatan kualitatif

Analisis : Tanda yang dianalisis dalam tulisan ini adalah tanda yang disajika “Lathi” karya Andy Adrians (Art Director dari Lathi). Poster ini menceritakan tentang seseorang yang terjebak dalam toxic relationship. Wanita tersebut menganggap cinta yang awalnya membahagiakan justru berubah menyakitkan. Hubungan tersebut malah memunculkan rasa sakit pada sosok wanita dan membuatnya terjebak dalam hubungan tak sehat

Kesimpulan : pesan atau makna yang akan disampaikan dalam bentuk gagasan dalam poster ini mengenai toxic relationship yang terjadi dalam hubungan cinta, dimana pihak tertentu merasa tersakiti.


Jurnal 15

ANALISIS SEMIOTIKA DALAM FILM DUA GARIS BIRU KARYA GINA S. NOER

Objek : FILM DUA GARIS BIRU 

PENDEKATAN : Menggunakan rancangan penelitian berupa deskriptif kualitatif.

Analisis : film Dua Garis Biru karya Gina S. Noer, dengan objek penelitian adalah semiotika yang terdapat dalam film Dua Garis Biru karya Gina S. Noer. Data dikumpulkan dengan metode dokumentasi dan observasi, dengan menggunakan instrumen berupa catatan dokumentasi. Tahapan analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penyimpulan.

Kesimpulan : Dua Garis Biru menceritakan pentingnya pendidikan seks terutama bahaya akan seks bebas. Dalam film yang dirilis pada 2019 lalu ini juga menjelaskan realitas pernikahan dini yang masih dianggap tabu sebagian kalangan masyarakat Indonesia.


Jurnal 16

ANALISIS SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSSURE PADA NOVEL MANJALI DAN CAKRABIRAWA KARYA AYU UTAMI

OBJEK : NOVEL MENJALI DAN CAKRABIRAWA KAYRA AYU UTAMI

PENDEKATAN : menentukan metodologi penelitian serta memberikan kesimpulan.

Analisis : Analisis data dalam penelitian ini mengacu pada fokus penelitian yaitu analisis semiotika berdasarkan teori Ferdinand De Saussure yang terdiri dari analisis signifie atau signifiant, Dalam novel “Manjali dan Cakrabiawa” Karya Ayu Utami pada novel Manjali dan Cakrabirawa merupakan buku perpaduan antara roman, sejarah, misteri dan juga hal mistik


Kesimpulan : Makna penanda dan petanda teks tersebut adalah kereta api yang ditunggu oleh Marja, Parang Jati, Yuda, dan Jacques tua akan segera tiba dalam stasiun keretapi dan dakam waktu dekat mereka akan berpisah untuk melanjutkan perjalan mereka masing-masing.


Jurnal 17

Analisis Semiotika Ferdinand de Saussure Desain Kemasan Bakpia Kukus Tugu Jogja 

OBJEK : Kemasan Bakpia Kukus Tugu Jogja 

PENDEKATAN  :Menggunakan analisis semiotika Ferdinand de Saussure yang menyatakan bahwa relasi antara penanda (signifier) dan petanda (signified) menghasilkan suatu tanda (sign).

ANALISIS : Bakpia Kukus Tugu Jogja menggunakan relasi antara tanda verbal dan visual dengan menampilkan makna bahwa produk tersebut memiliki identitas berupa inovasi produk yang modern dan mewah namun tidak melupakan nilai-nilai luhur budaya Jawa yang bijaksana dan setara.

Kesimpulan : Desain kemasan produk Bakpia Kukus Tugu Jogja secara garis besar merepresentasikan identitas dari produk tersebut dengan menawarkan inovasi berupa sajian produk bakpia yang modern dan mewah namun tidak melupakan nilai-nilai luhur budaya Jawa berupa kebijaksanaan dan kesetaran. 


Jurnal 18

ANALISIS SEMIOTIKA STRUKTURAL PADA IKLAN TOP COFFEE

OBJEK : IKLAN TOP COFFEE

PENDEKATAN : Pendekatan kualitatif

ANALISIS : Indeks dari iklan ini adalah 3 bungkus Top Coffee, tanda tangan Iwan Fals, dan tanda seru (!), simbol yang terdapat pada iklan adalah Wingsfood and MUI. Berdasarkan teori dari Saussure dapat dilihat bahwa tampilan visual dari iklan ini sangat elegan dan sesuai dengan budaya orang Indonesia dalam minum kopi.

KESIMPULAN : Pada iklan tersebut memiliki harapan agar masyarakat Indonesia mengubah konsep yang ada di dalam dirinya dan beralih dalam minum kopi ke TOP Coffee. Berdasarkan konsep visual yang ditampilkan dalam iklan tersebut, dapat dilihat bahwa tampilan warna, visualisasi gambar, dan juga interior ruang yang ditampilkan sangat elegan dan sesuai dengan budaya masyarakat Indonesia. 


Jurnal 19

ANALISIS SEMIOTIKA TENTANG FILM KUKIRA KAU RUMAH

OBJEK : KUKIRA KAU RUMAH

PENDEKATAN : Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah menggunakan metode kualitatif dengan analisis semiotika milik Ferdinand De Saussure yaitu penanda (signifier) dan petanda

ANALISIS : Film drama ini mengisahkan tentang seorang remaja wanita yang

mengidap penyakit bipolar dan dibatasi bersosialisasi oleh orang tuanya, namun remaja

wanita tersebut tidak menyerah untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Hasil temuan

melalui dokumentasi dan observasi film ini yang dibagi dalam scene-scene atau

adegan-adegan ditemukan beberapa pesan moral tentang kehidupan.

KESIMPULAN : angan terlalu mengatur hidup orang lain, berikanlah kebebasan kepada orang lain untuk memilih jalan hidupnya. Pesan moral tersebut sangat memiliki dampak yang besar dalam film ini, karena hal tersebut bisa berdampak pada mental seseorang tanpa disadari.


Jurnal 20

ANALISIS SEMIOTIKA TENTANG IKLAN SPRITE 

OBJEK : IKLAN SPRITE 

PENDEKATAN : Semiotika etimologi didefinisikan suatu yang atas dasar konvensi sosial yang terbangun

ANALISIS : Dalam iklan sprite menjelaskan fenomena dengan sedalamnya melalui pengumpulan data dalam iklan yang menjelaskan tentang minuman yang segar

KESIMPULAN : Dalam iklan sebagai bentuk kegiatan promosi atau informasi dari perusahaan dalam perusahaan harus merancang pesan iklan yang bagus agar dapat diterima oleh publik sasaran

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure Terhadap Efek Film Anime One Piece : Red Terhadap Remaja Dewasa Yang Menontonnya

Semiotika Pada Benda Sehari-Hari (Kamera)